THE LIGHT OF AL-QUR'AN

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

MY SCHOOL LAST TIME

MY PHOTOS

Rabu, 14 Januari 2009

SEJUTA PESONA DI SMA AL-MUTTAQIN (SUKA DUKAKU, GOOD BYE MY SCHOOL)

Lima tahun yang lalu (Juli 2003) aku masuk ke SMA Al-Muttaqin secara baik-baik. Proses seleksi yang lumayan ketat (empat tahap), membuatku puas dapat memasuki kawasan sekolah masa depan. Saat itu siswa baru kelas 10 berjumlah sekitar 35 orang. Mereka yang sampai tamat hanya 27 orangan. Kami dengan teman-teman guru baru, muda, dan saat itu dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah yang berjiwa muda, energik, visioner, dan betul-betul seorang manager dan penuh keteladan, bangun merangkak secara perlahan-lahan namun pasti, terus berjalan, dan Insya Allah sampai berlari. Tantangan, hambatan, godaan, bahkan ancaman dan teror kami alami selama di SMA tersebut. Kenangan yang indah kami jalani dengan kawan-kawan: membangunkan siswa untuk sholat tahajud di acara MABIT, mengajak siswa shalat berjama'ah, taushiyah siswa dan guru, shalat berjama'ah dengan semua siswa, bergaul serasa di keluarga, menegur siswa, "memarahi siswa", mengadakan wisata ilmiah, MOS, acara-acara lomba, dan lain-lain, pokoknya sangat mengasyikan, memperjuangkan SMA AMQ menjadi SMA favorit, sehingga mendapat nilai Akreditasi A dan para siswanya hampir 90% diterima di perguruan tinggi ternama. Alhamdulilah terasa nikmat.

Kenangan pahit pasti ada, terutama di masa-masa awal kami merangkak dan di masa-masa kami sedang berlari. Betapa "pahit" ketika kami mengejar para siswa angkatan pertama ke sawah karena mereka enggan belajar, sampai kami "bebelokan", betapa kami diuji Allah dengan adanya "fitnah" bahwa berani-beraninya mengubah mushola putri SMP menjadi asrama putra pesantren AMQ, dibilang antek Yahudi, tidak beretika, tidak berperikemanusiaan, dan dibilang macam-macam; dimarahi oleh orangtua siswa yang gak rela saudaranya dikeluarkan dari sekolah karena menjadi virus sekolah kami, "upruk aprak mencari siswa"; atau "berkonflik" dengan orangtua siswa yang anaknya tampil di TV dengan dandanan yang tidak mencerminkan perilaku Islami siswa Al-muttaqin (Ma'afkan kami Pak, kami lakukan itu karena kami cinta dan sayang terhadap AMQ), mau ditabrak oleh siswa yang "bandel" karena saya beralih profesi jadi "penjaga pintu sekolah", dan lain-lain. Pokoknya semua merupakan ujian dan cobaan yang dihadapi dengan tabah dan sabar.

Pahit manis asam asin selama di SMA AMQ kami jalani. Terima kasih kepada LPI Al-Muttaqin atas segalanya, terima kasih dan mohon ma'af kepada teman-teman guru yang tercinta: Pak Dedi, Pak Aef, Pak In-In, Pak Eno, Pak Agus, Pak Asep, Pak Beni, Pak Wildan, Pak Jana, Pak Redi, Pak Zulfi, Pak Nandang, Bu Enden, Bu Novita, Bu Nunik, Bu Diana, Bu Ati, Bu Irma, Bu Maya, Bu Yayu, juga tak lupa ke Bapak Iyos dan Pa Hikmat yang banyak membantu saya, pekerjaan Anda sungguh mulia, tak lupa pula ke Pak Satpam Pak Jenjen, Pak Aef. Makasih pak atas kerjasamanya. Teman "doktorku" (mondok di kantor dulu semasa lajang), Pak In In Kadar Solihin. Kita berdua terasa adik dan kakak. Ingat kenangan kita dulu ketika di Jakarta, Yogya. Mengelilingi Jakarta sampai nyasar di suatu tempat, naik busway, naik KRL, masih ingatkah ketika kita dulu di Grogol dan Pasar Senen Jakarta. Oh kenangan yang "Unforgetable". Pa, kita masih ingat ketika di awal-awal merangkak sering begadang demi kemajuan sekolah, demi citra SMA tercinta, demi Yayasan AMQ tersayang dan pengalaman-pengalaman lain yang sungguh menyentuh hati. Yang spesial, dan tak bisa diungkapkan lewat kata-kata adalah tentu ketika kita Mengikuti "PEMILIHAN GURU FAVORIT VERSI RADAR TASIKMALAYA". Pak In In dan teman-teman guru AMQ, teruslah berjuang meningkatkan mutu SMA AMQ. Mendidik di AMQ butuh DUIT (Doa, Usaha, Ikhtiar, Tawakal), perlu sabar, tahan uji, dan yakinlah suatu saat Allah SWT akan memberikan balasan yang berlipat ganda. Didiklah mereka dengan kasih sayang, berilah mereka keteladanan, buatlah mereka terasa "enjoy" di sekolah. Saya yakin Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu guru AMQ bisa melakukannya.

Kini, kebersamaan kita selesai sudah. Meski kita berbeda tempat, namun silaturahi tetap dijaga dan dipelihara kawan. Selamat berjuang, maafkan kesalahan dan kekhilafan saya selama 5 tahun di AMQ. AMQ telah memberikan pengalaman yang berharga bagi saya, terutama dalam mendidik siswa. KEEP AMQ EXCELLENCE, GOOD BYE AND GOOD LUCK !

Anak-anakku siswa AMQ, teruslah belajar dan belajar, rajin-rajinlah, jangan sampai malas, pertahankan kebiasaan baik kalian, junjung tinggi aturan sekolah dan Islam, kalian adalah generasi yang menurut saya yakin bisa membuat Al-Muttaqin terkenal. Hormati dan hargai orangtua kalian, teman-teman kalian, para guru, kepala sekolah, dan seluruh warga AMQ. Ingatlah jangan sampai melupakan shalat berjama'ah, teruslah asah kamampuan kalian dengan belajar tekun dan pantang menyerah. Khusus untuk kelas XII, sebentar lagi UN 2009 yang rata-ratanya 5,5, teruslah belajar, berlatih, dan berdo'a. Ya Allah! semoga kelas XII lulus UN, PMDK, SMPB, dan dapat menjadi anak-anak yang sholeh-sholehah. Anak-anakku kelas X dan XI, contohlah kakak kelas kalian yang baiknya, jangan mencontoh yang jeleknya (kalau ada), jagalah citra AMQ oleh kalian, buktikan bahwa kalian juga bisa membuat AMQ terkenal dan unggul. Biasakanlah untuk bersikap berdisiplin. Jangan lupa ingatkan teman-teman kalian dan para guru serta pimpinan sekolah untuk selalu shalat berjama'ah. SEMOGA KALIAN SUKSES. Amiin.

Tidak ada komentar: