THE LIGHT OF AL-QUR'AN

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

MY SCHOOL LAST TIME

MY PHOTOS

Senin, 10 Desember 2007

KEPEMIMPINAN

By: Ilam Maolani
Seorang Bos akan mengatakan,"Go! (Jalankan!)". Akan tetapi seorang pemimpin akan mengatakan."Let's Go! (Mari Kita sama-sama jalankan!)". We miss a leader, not a bos. We miss the leader who can give good example, not a bos who talks only without action. We hate someone who has motto: NATO (No Action Talk Only).

A. Pengertian
Ada beberapa pengertian kepemimpinan, antara lain:
1. Kepemimpinan adalah proses mengarahkan, membimbing, mempengaruhi atau mengawasi pikiran, perasaan atau tindakan/tingkah laku orang lain.
2. Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan, proses, atau fungsi pada umumnya untuk mempengaruhi orang-orang agar berbuat sesuatu dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
3. Kepemimpinan adalah suatu upaya untuk mempengaruhi pengikut bukan dengan paksaan untuk memotivasi orang mencapai tujuan tertentu. Kemampuan mempengaruhi erat kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan dari para anggotanya.

B. Faktor-Faktor Penting yang terdapat dalam Pengertian Kepemimpinan
Ada beberapa faktor penting dalam definisi kepemimpinan:
1. Pendayagunaan pengaruh.
2. Hubungan antar manusia.
3. Proses komunikasi.
4. Pencapaian suatu tujuan.

C. Gaya Kepemimpinan
Ada tiga macam gaya kepemimpinan yang telah dikenal secara luas, yaitu:
1.Demokratis, yaitu gaya kepemimpinan yang mengarah kepada pengambilan keputusan sebagai keputusan bersama dari seluruh anggota sistem sosial yang bersangkutan. Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya.
2.Otokrasi/otoriter, yaitu gaya kepemimpinan yang mengarah kepada pengambilan keputusan tergantung kepada pemimpinnya sendiri. Gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan.
3.Laissez faire, yaitu gaya kepemimpinan yang menyerahkan pengambilan keputusan kepada masing-masing anggota sistem sosial itu sendiri. Pemimpin jenis ini hanya terlibat dalam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.

D. Teori Kepemimpinan
Ada beberapa teori kepemimpinan, antara lain:
1.Teori Balon Busuk. Balon bila terisi udara yang busuk dia akan tetap busuk karena tidak ada sirkulasi. Untuk menghilangkan bau busuk maka balon harus diletuskan sehingga akan bercampur dengan udara segar dan akan menguap bersama angin. Masalah di sekolah/kantor/dalam tim bila tidak segera dipecahkan/diletuskan jadinya akan seperti udara busuk yang ada dalam sebuah balon. Balon itu terlanjur busuk karena udara yang masuk sudah busuk. Masalah/persoalan yang ada dalam tim/kelompok/organisasi bila hanya dibicarakan secara pribadi dengan bisik-bisik tidak akan menyelesaikan masalah, justru yang terjadi masalah semakin pusing dan rumit.
2.Teori Tukang Cukur. Apabila sedang dicukur, jangan melawan, jangan menoleh ke kiri dan ke kanan. Biarkan sampai selesai. Apabila anda dikritik/dimarahi jangan di-counter attack. Biarkan sampai selesai kritikan/kemarahan itu. Kalau sudah selesai cari waktu untuk membalasnya. Pembalasannya tentu dengan bukti/kerja nyata bukan dengan kemarahan lagi.
3.Teori Kereta Kuda. Sebuah kereta yang ditarik oleh enam ekor kuda, satu kuda kecepatannya 100 km/jam, 4 kuda kecepatannya 50 km/jam dan satu kuda kecepatannya 25 km/jam. Maka kecepatan kereta adalah 25 km/jam, sesuai dengan kecepatan kuda terlemah. Demikian pula dalam tim. Kecepatan tim untuk maju tergantung dari anggota tim terlemah.
4.Teori Siang dan Malam. Ketika matahari redup di sore hari, bintang-bintang mulai bertebaran, tengah malam sang bintang dengan cahayanya masing-masing bersinar amat terang Ketika ada seorang pemimpin yang sangat dominan, ia adalah matahari di siang hari. Menenggelamkan cahaya bintang, tak satupun calon pemimpin yang nampak.
5.Teori Bulan Purnama. Sungguh elok adalah sang Bulan Purnama. Cahayanya yang terang benderang tidak menjadikan bintang kehilangan makna. Ia mampu berbagi ruang, sehingga langit makin semarak. Jadilah Bulan, dengan tetap memberi ruang pada bintang untuk tetap bersinar. Demikian pula pemimpin, keberadaannya sungguh memberikan makna yang berharga bagi bawahannya. Bawahannya tetap bisa berkreasi dan berinovasi.

Tidak ada komentar: