THE LIGHT OF AL-QUR'AN

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

MY SCHOOL LAST TIME

MY PHOTOS

Sabtu, 01 Desember 2007

SEKOLAH YANG EFEKTIF (Al-Muttaqin Sudah dan Sedang Menuju Ke Arah Sana)



Desentralisasi pengelolaan pendidikan menunjukkan adanya pelimpahan wewenang dalam pengelolaan pendidikan dari pemerintah pusat ke daerah otonom. Dihubungkan dengan kebijakan manajemen berbasis sekolah yaitu adanya pelimpahan wewenang untuk perumusan kebijakan dan penetapan keputusan kepada sekolah dan stakeholders pendidikan untuk ikut serta bertanggung jawab dalam memajukan sekolah. Hal utama dalam otonomi sekolah adalah adanya kemandirian sekolah untuk meningkatkan kinerjanya sendiri, dengan mengakomodir berbagai sumber daya sekolah yang akhirnya ditujukan untuk meningkatkan prestasi siswa di sekolah.

Banyak hal yang dapat mempengaruhi keberhasilan proses pendidikan di sekolah atau lebih tepat disebut efektifitas sekolah, mulai dari hal- hal yang berkaitan dengan internal sistem pendidikan maupun hal-hal yang berada di luar sistem pendidikan. Telah banyak upaya dan kajian yang dilakukan untuk meningkatkan efektivitas sekolah walau kadang upaya dan kajian-kajian itu lebih bersifat parsial dan kurang terintegrasi, sehingga kebermaknaannya dalam mewujudkan hasil pendidikan di sekolah kurang dapat dipertanggungjawabkan. Diperlukan sperangkat persiapan yang dapat mendukung keberhasilan pengembangan sekolah dengan pendekatan perbaikan manajemen sekolah, perubahan melalui keputusan tentang diselenggarakannya manajemen berbasis sekolah. Implementasi manajemen berbasis sekolah sesungguhnya berfokus pada pelaksanaan pembelajaran yang efektif dan efisien yang mengarah pada kualitas pelayanan dan proses pembelajaran. Dalam hal ini Holly dan Suthworth (1994) mengemukakan bahwa sekolah yang memaksimalkan belajar anak dapat disebut sebagai sebuah organisasi pembelajaran. Selanjutnya Beckhard dan Prichard (1992) dalam Colin Bayne (1994: 97) mengemukakan bahwa “proses yang paling penting dalam perubahan yang efektif adalah proses belajar sambil melakukan. Proses perubahan dan belajar merupakan hal yang saling terkait dimana satu sama lain tidak dapat dipisahkan. Perubahan merupakan bagian dari proses belajar dan belajar merupakan bagian dari proses perubahan”.

Sebuah organisasi pembelajaran (sekolah) membutuhkan sistem pembelajaran internal, seperti melalui action research. Sekolah sebagai pelaksana proses pembelajaran bukan hanya sekumpulan teknik-teknik dan strategi-strategi tetapi merupakan suatu sistem secara keseluruhan. Sekolah sebagai tempat belajar memiliki kewajiban untuk menyelenggarakan pengalaman belajar yang bermutu bagi peserta didiknya. Hal ini merupakan misi atau tugas pokok sekolah yang sepatutnya menjadi dasar bagi analisis kinerja sekolah yang efektif. Menurut Udin S. Saud (2001: 4) bahwa sekolah efektif itu mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

(1) Sekolah memiliki visi, misi dan target mutu yang harus dicapai sesuai dengan standar yang ditetapkan secara lokal maupun global.

(2) Sekolah memiliki mutu output pendidikan (akademik maupun non akademik) yang selalu meningkat tiap tahun.

(3) Lingkungan sekolah yang aman, tertib, dan menyenangkan anak.

(4) Seluruh personil sekolah (kepala sekolah, guru, staf, non guru, siswa) memiliki visi, misi dan harapan yang tinggi untuk berprestasi secara optimal.

(5) Sekolah memiliki dan melaksanakan program-program pengembangan staf yang kontinyu sesuai dengan perkembangan iptek.

(6) Sekolah memiliki sistem evaluasi yang kontinyu dan komprehensif terhadap berbagai aspek akademik dan non akademik bagi kepentingan mutu sekolah dan mutu belajar siswa, dan

(7) Sekolah memiliki dukungan dan partisipasi yang intensif dari masyarakat dan orangtua siswa.

Sejalan dengan hal di atas, untuk mengembangkan sekolah, menurut Handy (1989) (Colin Bayne, 1994: 8) memerlukan:

(1) Sebuah pendekatan yang sistematik, menyeluruh, berkaitan dan terpadu yang tidak terpisah-pisah.

(2) Penghindaran dari pendekatan mekanistik yang menggunakan energi konstruktif di luar organisasi pembelajaran.

(3) Peningkatan pendekatan organik yang memperlakukan organisasi pembelajaran sebagai organisme kehidupan yang tumbuh dengan kata hatinya sendiri menuju perkembangan diri.

(4) Adanya dukungan dari luar yang membimbing, memfasilitasi dan meningkatkan pembelajaran yang merangsang tumbuh berkembang pembelajaran itu sendiri. Rasa memiliki dan komitmen juga ikut berperan dalam hal ini.

(5) Menggalakkan kreativitas yang datang dari dalam, dimana pembelajaran di sekolah berdasarkan pada kebutuhan yang memperhatikan perbedaan.

(6) Penerimaan terhadap prinsip bahwa kemajuan itu berasal dari dalam yang lebih merupakan pembelajaran daripada pengajaran.

Suatu sekolah dikatakan efektif apabila sekolah tersebut dapat menunjukkan tingkat kinerja yang diharapkan dalam penyelenggaraan proses belajar, yang ditunjukkan oleh hasil belajar yang bermutu bagi peserta didik sesuai dengan tugas pokoknya, maka mutu pembelajaran dan hasil belajar yang memuaskan tersebut merupakan produk akumulatif dari seluruh layanan yang dilakukan sekolah dan pengaruh dari suasana iklim kondusif yang diciptakan di sekolah. Sebagaimana dikemukakan oleh Furqon (2000: 4-5) bahwa:

Efektivitas sekolah menggambarkan derajat keoptimalan berfungsinya semua sumber daya sekolah, baik sumber daya manusia maupun bukan sumber daya manusia, dalam menghasilkan keluaran atau mencapai tujuan yang diharapkan secara maksimal. Taraf maksimalnya pencapaian tujuan tersebut dapat dikenali dari kualitas lulusan sekolah.

Dengan perkataan lain dapat dimaknai bahwa efektivitas sekolah menunjukkan seberapa maksimal tujuan pendidikan di sekolah dapat tercapai (efektivitas hasil) dan seberapa optiomal semua sumber daya sekolah berfungsi dalam mengantarkan siswa mencapai tujuan secara maksimal (efektivitas proses). Indikator sekolah efektif dibuktikan dengan tanda-tanda, fakta, dan hasil yang mendukung keberhasilan sekolah mewujudkan proses pembelajaran yang bermakna dan hasil yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sejalan dengan pernyataan tersebut, ciri-ciri sekolah yang efektif menurut Edmonds (Wohlstetter, 1994: 83) adalah:

(1) kepemimpinan kepala sekolah yang kuat;

(2) prestasi siswa yang tinggi;

(3) menekankan pada kemampuan dasar siswa;

(4) iklim sekolah yang terkontrol dan terpimpin;

(5) Sering melakukan evaluasi terhadap prestasi siswa.

Kepemimpinan kepala sekolah merupakan aspek yang sangat penting dalam sekolah yang efektif, kewenangan dipusatkan kepada kepala sekolah yang berperan sebagai kepala guru di sekolah. Peran kepemimpinan di sekolah harus melibatkan guru-guru dan anggota masyarakat dimana kepala sekolah harus mengkomunikasikan tujuan-tujuan yang akan dicapai kepada staf, mengidentifikasi masalah yang dihadapi sekolah, mampu memotivasi guru dan siswa. Sekolah yang efektif juga menunjukkan (1) lingkungan kerja yang profesional, yaitu adanya pengembangan staf, pengembangan kerjasama, proses belajar mengajar yang baik, dan mempunyai staf yang permanen; (2) penentuan tujuan secara bersama dan harapan yang tinggi pada siswa. Adapun Furqon, dkk. (2000: 8) mengemukakan bahwa:

Perlunya perumusan berbagai indikator yang mengacu kepada layanan-layanan yang dilakukan sekolah dalam rangka menilai efektivitas sekolah, antara lain berupa: layanan pembelajaran, layanan manajemen dan iklim sekolah, layanan bimbingan dan konseling, layanan pembinaan siswa dan ekstrakurikuler serta kemitraan sekolah masyarakat.

Lingkungan belajar di sekolah yang efektif ditandai dengan penerapan kurikulum dan struktur organisasi efektif sesuai dengan waktu belajar dan adanya usaha ke arah pencapaian tujuan organisasi. Sekolah yang efektif juga mempunyai hubungan yang positif dengan masyarakat yang dilayaninya, khususnya orangtua bisa dilibatkan dalam pengelolaan di sekolah. Situasi seperti itu bisa mengurangi kesenjangan antara masyarakat dan sekolah untuk meningkatkan prestasi siswa. Sekolah yang efektif berpusat pada keyakinan bahwa seluruh siswa bisa berprestasi. Kepala sekolah berfungsi sebagai pemimpin yang berwenang penuh dengan tanggung jawab memotivasi guru agar siswa berprestasi tinggi.

Berdasarkan telaahan konsep di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pada konsep sekolah efektif ada kesamaan nilai-nilai yang terkandung dari konsep tersebut dengan konsep dasar manajemen berbasis sekolah, yaitu strategi dalam memajukan otonomi sekolah dengan pendekatan involvement (keterlibatan) yang tinggi pada manajemen, dengan mendorong penggunaan power (kekuatan) yang efisien, pengetahuan atau informasi oleh organisasi sekolah serta pemberian penghargaan.

Tidak ada komentar: