THE LIGHT OF AL-QUR'AN

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

MY SCHOOL LAST TIME

MY PHOTOS

Jumat, 11 April 2008

KEBERHASILAN BELAJAR MENGAJAR

A. Indikator Keberhasilan
Keberhasilan atau kegagalan dalam proses belajar mengajar merupakan sebuah ukuran atas proses pembelajaran. Apabila merujuk pada rumusan operasional keberhasilan belajar, maka belajar dikatakan berhasil apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok.
  2. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pembelajaran khusus telah dicapai oleh siswa, baik secara individual maupun kelompok.
  3. Terjadinya proses pemahaman dan penguasaan materi oleh siswa, baik yang bersifat kognitif, afektif, maupun psikomotor.

B. Alat Penilaian Keberhasilan

Untuk mengukur dan mengevaluasi tingkat keberhasilan belajar siswa dapat dilakukan melalui alat penilaian yang namanya tes prestasi belajar, baik itu yang bersifat tes formatif, sub sumatif, maupun sumatif. Baik itu tes harian, bulanan, semesteran, maupun tahunan. Pembahasan tentang evaluasi dan tes tersebut akan diuraikan secara rinci pada bab evaluasi.

C. Program Perbaikan (Remedial)

Taraf atau tingkat keberhasilan proses belajar mengajar dapat dimanfaatkan untuk berbagai upaya dan salah satunya adalah berhubungan dengan perbaikan proses belajar mengajar, apabila terdapat indikasi kegagagalan belajar, baik menyangkut seluruh pokok bahasan atau sebagiannya saja.

Proses perbaikan dapat dilakukan jika terdapat bukti-bukti otentik adanya kegagalan dalam belajar, seperti:

  1. Apabila 85% dari jumlah siswa mencapai taraf keberhasilan optimal atau bahkan maksimal (mencapai 75% penguasaan materi), maka proses belajar mengajar berikutnya dapat membahas pokok bahasan yang baru sehingga tak begitu penting untuk menyelenggarakan program perbaikan secara klasikal.
  2. Apabila 75% atau lebih dari jumlah siswa yang mengikuti proses belajar mengajar mencapai taraf keberhasilan kurang (di bawah taraf minimal), maka proses belajar mengajar berikutnya hendaknya bersifat perbaikan (remedial).
  3. Secara individual, jika siswa tidak memenuhi Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) atau Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), maka siswa diberikan program remedial. Misalnya jika Ahmad memperoleh nilai rata-rata untuk isian raport 5 atau 6 pada mata pelajaran PKn, sedangkan SKBM/KKM-nya 7, maka guru memberikan program remedial kepada Ahmad agar ia mencapai SKBM/KKM yang telah ditetapkan.

Program remedial ini biasanya berupa:

  1. Mengulang pokok bahasan seluruhnya.
  2. Mengulang bagian dari pokok bahasan yang hendak dikuasai.
  3. Memecahkan masalah atau menyelesaikan soal dalam bentuk tes.
  4. Memberikan tugas-tugas khusus.

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan

Keberhasilan belajar bukanlah berdiri sendiri, melainkan banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya. Menurut Pupuh Fathurrohman (2001: 86), faktor-faktor tersebut antara lain:

  1. Tujuan
  2. Bahan
  3. Metode
  4. Guru
  5. Siswa
  6. Media yang tersedia
  7. Alat evaluasi
  8. Suasana evaluasi.

Pembahasan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar mengajar secara lebih terperinci dan mendalam akan dibahas pada bab-bab berikutnya dalam buku ini.

Tidak ada komentar: