THE LIGHT OF AL-QUR'AN

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

MY SCHOOL LAST TIME

MY PHOTOS

Jumat, 11 April 2008

TEKNIK MENDAPATKAN UMPAN BALIK

Kegiatan belajar mengajar merupakan interaksi yang terjadi antara guru dan siswa untuk mencapai tujuan. Suatu tujuan pembelajaran akan terjadi karena usaha guru sering dinamakan instructional effect, biasanya berupa pengetahuan dan keterampilan. Sedangkan tujuan yang merupakan pengiring karena usaha atau potensi siswa, seperti faktor kecerdasan, berpikir kritis, dan kreatif, disebut nurturent effect. Kegiatan dua pihak tersebut memberikan umpan balik (feed back), baik bagi guru maupun bagi siswa. Umpan balik yang diberikan oleh anak didik selama pelajaran berlangsung ternyata sangat beragam, baik kualitas maupun kuantitasnya tergantung dari rangsangan yang diberikan oleh guru.

Segala potensi yang dimiliki anak, baik secara individual maupun kelompok, perbedaan latar belakang sosio-kultural, cara belajar, dan pengetahuan awal, merupakan informasi yang dapat memberikan umpan balik bagi guru. Jadi pengalaman anak mengenai bahan pelajaran yang telah diberikan bias dijadikan sebagai bahan apresiasi bagi guru untuk menghubungkan materi berikutnya dan dijadikan alat memotivasi anak untuk memperhatikan bahan lanjutan. Maka usaha demikian merupakan teknik untuk mendapatkan umpan balik dari anak didik dalam pembelajaran. Untuk mendapatkan umpan balik secara sempurna, maka guru dapat melakukan beberapa teknik antara lain:

1. Menggunakan alat bantu yang tepat

Alat ini berfungsi untuk melengkapi kekurangan guru yang memiliki keterbatasan kemampuan dalam menjelaskan bahan ajar yang disebabkan karakteristik materi, kebiasaan guru dan cara belajar anak didik. Guru yang menyadari kelemahan dirinya dalam menjelaskan isi dari bahan pelajaran yang disampaikan sebaiknya memanfaatkan alat Bantu untuk memperjelas isi dari bahan yang menyangkut fakta, konsep, atau prinsip yang kurang dapat dijelaskan lewat kata-kata atau kalimat dalam metode ceramah. Dengan begitu, kelemahan metode ceramah dapat diatasi oleh penggunaan alat Bantu yang cocok untuk mengkonkritkan masalah rumit dan kompleks menjadi seolah-olah sederhana.

2. Memilih bentuk motivasi yang baik

Motivasi merupakan kekuatan yang maha dahsyat dalam diri manusia. Jadi, persoalan prestasi belajar pun seringkali merupakan persoalan motivasi. Menurut Bobbi dePorter, dkk. (2000: 10), terdapat beberapa cara untuk menumbuhkan budaya belajar berprestasi, dikumpulkan ke dalam sebuah rumus atau singkatan TANDUR, yakni:

a. Tumbuhkan. Tumbuhkan minat dengan memuaskan. Apa manfaatnya bagiku dan manfaatkan kehidupan siswa.

b. Alami. Ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti semua siswa.

c. Namai. Sediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi dalam setiap kegaiatan pembelajaran.

d. Demonstrasikan. Sediakan kesempatan bagi anak didik untuk menunjukkan bahwa mereka tahu, jangan biarkan anak menjadi pendengar yang pasif.

e. Ulangi. Tunjukkan pada anak didik cara-cara mengulang materi dan tegaskan bahwa mereka adalah siswa-siswa yang cerdas, jangan dikecam. Sebab kecaman guru merupakan proses pembodohan yang terjadi secara disengaja.

f. Rayakan. Pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi dan pemerolehan keterampilan dan ilmu pengetahuan. Guru jangan kikir dengan pujian pada anak didik.

Tidak ada komentar: